Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang bararti menggerakkan (to move). Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Simamora, 2004)
Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan dan mengarahkan perilaku (Winardi, 2011). Jadi dapat dikatakan bahwa dengan adanya motivasi yang tinggi akan mengarahkan perilaku positif pada diri karyawan tersebut, dan sebaliknya dengan motivasi yang rendah perilaku yang muncul cenderung negatif. Perilaku ini akan mendorong tindakan yang memberikan dampak terhadap aktivitas keseharian dari seorang individu.
Menurut Simamora (2004), ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif dengan penjelasan sebagai berikut:
1.
Motivasi Kerja Positif
Motivasi kerja positif adalah suatu dorongan yang diberikan oleh
seorang karyawan untuk bekerja dengan baik, dengan maksud mendapatkan
kompensasi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan berpartisipasi penuh terhadap
pekerjaan yang ditugaskan oleh perusahaan / organisasinya. Ada beberapa macam
bentuk pendekatan motivasi positif dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai,
yaitu :
a)
Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan
Seorang pemimpin
memberikan pujian atas hasil kerja seorang karyawan jika pekerjaan tersebut
memuaskan maka akan menyenangkan karyawan tersebut.
b)
Informasi
Pemberian informasi yang
jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya berita-berita yang tidak
benar, kesalahpahaman, atau perbedaan pendapat dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
c)
Fisiologi atau pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan
sebagai seorang individu
Para karyawan dapat
merasakan apakah suatu perhatian diberkan secara tulus atau tidak, dan
hendaknya seorang pimpinan harus berhati-hati dalam memberikan perhatian.
d)
Persaingan
Pada umumnya setiap orang
senang bersaing secara jujur. Oleh karena itu pemberian hadiah untuk yang
menang merupakan bentuk motivasi positif.
e)
Partisipasi
Dijalankannya partisipasi
akan memberikan manfaat seperti dapat dihasilkannya suatu keputusan yang lebih
baik.
f)
Kebanggaan/Aktualisasi Diri
Penyelesaian suatu
pekerjaan yang dibebankan akan menimbulkan rasa puas dan bangga, terlebih lagi
jika pekerjaan yang dilakukan sudah disepakati bersama.
2.
Motivasi Kerja Negatif
Motivasi kerja negatif
dilakukan dalam rangka menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada masa
kerja. Selain itu, motivasi kerja negatif juga berguna agar karyawan tidak
melalaikan kewajiban-kewajiban yang telah dibebankan. Bentuk motivasi kerja
negatif dapat berupa sangsi, skors, penurunan jabatan atau pembebanan denda.